Tuesday 31 May 2016

Formulir Online Penerimaan Santri/wati Baru Ponpes Darunnadwah

No comments:

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

dengan mengharap ridhoNya kami informasikan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa YAYASAN DARUNNADWAH telah membuka pendaftaran Santri/Santriwati baru Tahun penerimaan 2016 dengan bidang studi sebagai berikut:
Non Formal:
- Pondok Pesantren Darunnadwah
- TK ISLAM DARUNNADWAH

Formal
- SMP ISLAM DARUNNADWAH
- SMA ISLAM DARUNNADWAH
- SMK ISLAM DARUNNADWAH

bagi saudara/saudari yang berminat dengan program kami silahkan isi biodata lengkap anda pada link yang yang tersedia di bawah ini

http://ppdarunnadwah.blogspot.co.id/p/memuat.html

untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Ust. Hamdi : 082 340 980 489
Ust. Musti  : 081 907 917 749


Thursday 26 May 2016

Sebab Salahuddin Al-Ayyubi Jarang berada di Istana

No comments:

PIKIRAN Salahuddin Al-Ayyubi sentiasa tertumpu kepada jihad di jalan Allah. Bahauddin mencatat bahwa semangat Salahuddin yang berkobar-kobar untuk berjihad menentang tentara Salib telah menyebabkan jihad menjadi tajuk perbincangan yang paling digemarinya.

Ia sentiasa mengerahkan seluruh tenaganya untuk memperkuat pasukannya, mencari mujahid-mujahid dan senjata untuk tujuan berjihad. Jika ada orang yang berbiara kepadanya berkenaan jihad ia akan memberikan sepenuh perhatian. Sehubungan dengan ini ia lebih banyak di dalam kemah perang daripada duduk di istana bersama sanak keluarga. Siapa saja yang menggalakkannya berjihad akan mendapat kepercayaannya.

Siapa saja yang memerhatikannya akan dapat melihat apabila ia telah memulakan jihad melawan tentara salib dan menumpahkan seluruh perhatiannya kepada persiapan perang dan mengobarkan semangat tentaranya.

Dalam medan peperangan ia bagaikan seorang ibu yang garang kehilangan anak tunggal akibat dibunuh oleh tangan jahat. Ia akan bergerak dari satu ujung medan peperangan ke ujung yang lain untuk mengingatkan tentaranya supaya benar-benar berjihad di jalan Allah semata-mata.

Ia juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata yang berlinang mengajak manusia supaya bangkit membela Islam.

Ketika ia mengepung Acre, ia hanya minum, itupun setelah dipaksa oleh doktor peribadinya, tanpa makan. Doktor itu berkata bahawa Salahuddin hanya makan beberapa suap makanan semenjak hari Jumaat hingga Senin karena ia tidak mau perhatiannya kepada peperangan terganggu. (Bahauddin, 1234)

Sumber : https://www.islampos.com/278445-278445/

Wednesday 25 May 2016

Peran Pesantren Dalam Menghadapi Era Modernisasi

No comments:

Pondok pesantren merupakan sistem pendidikan islam paling ideal untuk memupuk jiwa islamisme pada umat islam. Pengaruh pondok pesantren dalam hal ini tentu saja sangatlah besar dan jauh berbeda dibanding pendidikan islam di pendidikan formal atau nonformal lainnya.

Keidealan pondok pesantren sebagai pendidikan yang mendoktrin jiwa islamisme ini bisa diketahui melalui indahnya kehidupan pesantren yang penuh perdamaian, budaya para santri mengaji, tawadlu’ kepada ustadz dan kyai, disiplin, interaksi santri terhadap santri lainnya, ajaran suci dari kitab-kitab kuning, dan doktrin islamisme terkait aqidah dan akhlak.

Tentu saja semua hal itulah yang dibutuhkan untuk memperkuat pondasi keislaman dan keimanan dalam diri serta menjaga keutuhan islam dalam berbagsa dan bernegara secara umumnya sesuai dengan visi dan misi pondok pesantren sendiri, apalagi dalam era globalisasi yang serba modern ini.

Pengaruh pentingnya pondok pesantren bagi jayanya kehidupan islam, hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang berjiwa pondok pesantren, misalkan para santri, para alumni pondok pesantren, para kyai, dan beberapa orang yang peduli dengan perkembangan pondok pesantren.

Ini artinya, orang-orang yang memang belum pernah merasakan kehidupan pesantren, mungkin hanya bisa menebak tanpa mengetahui lebih dalam bagaimana pengaruh pondok pesantren dalam dunia islam. Bahkan sebagian orang berprasangka buruk akan keberadaan pondok pesantren yang dianggap sebagai ancaman, tentu saja pemikiran seperti itu salah fatal karena mereka hanya melihat dari gambaran tekstual di media tanpa mengetahui dan menyadari sendiri bagaimana kehidupan pesantren sebenarnya yang penuh dengan perdamaian.

Nah, terlepas dari pembahasan di atas, mari kita kembali pada topik semula. Sekarang ini, pondok pesantren dihadapkan pada tantangan yang lebih besar, karena mau tidak mau kemajuan era globalisasi ini membawa pengaruh besar dalam dunia islam, di mana serangan budaya luar telah menyebar dan merata di kalangan masyarakat islam.

Ya, kemajuan teknologi memang sangat membantu upaya manusia dalam kehidupan sehari-hari, tetapi di sisi lain, kemajuan tersebut bisa saja menjadi lingkaran yang menjerumuskan. Oleh sebab itu, demi menjawab tantangan ini, pondok pesantren diharapkan mampu memaksimalkan perannya lagi tanpa harus melepas visi dan misi sebenarnya :

1.    Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pesantren

Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang penting untuk ditingkatkan dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Tentu saja karena kemudahan yang dinikmati manusia saat ini adalah hasil dari kemajuan teknologi, sehingga mau tidak mau mereka harus terlibat.

Meningkatkan sumber daya manusia ini diharapkan agar warga pesantren seperti kyai, ustadz, dan santri, tidak ketinggalan zaman alias gaptek. Untuk itu, pondok pesantren harus berpikir bebas, terbuka, dan bijaksana dalam menyikapi hal ini. Adapun upaya peningkatan SDM pesantren bisa dilakukan dengan beberapa pembelajaran ekstra seperti berikut :
•    Pembelajaran bahasa internasional
•    Pembelajaran ilmu sains
•    Pembelajaran IT komputer, dan lain sebagainya.

2.    Tetap Berpegang Teguh Pada Visi dan Misi Pesantren
Keterbukaan pondok pesantren untuk merangkul beberapa budaya yang dinilai baik dan ilmu-ilmu duniawi memang dirasa cukup penting, tetapi ia harus tetap berpegang teguh pada visi dan misi utama, yaitu memperkuat pondasi ketauhidan kepada Allah dan mencetak generasi berakhlakul karimah.


3.    Menyeimbangkan Ilmu Ukhrowi dan Ilmu Duniawi
Berkaca dari kedua point di atas, peran pondok pesantren selanjutnya adalah menyeimbangkan ilmu ukhrowi dan ilmu duniawi. Keduanya penting untuk menjalani kehidupan sebagai seorang muslim, karena tanpa keselarasan pada keduanya, maka generasi pondok pesantren akan jauh dari kualitas baik, seperti halnya Rosulullah SAW bersabda dalam salah satu hadist beliau :
“Barang siapa menghendaki urusan dunia, maka hendaklah ia mendasarinya dengan ilmu (dunia). Dan barang siapa menghendaki urusan akhirat, maka hendaklah ia mendasarinya dengan ilmu (akhirat). Dan barang siapa menghendaki keduanya, maka hendaklah ia mendasarinya dengan ilmu (dunia dan akhirat).


4.    Pondok Pesantren Perlu Mengembangkan Pola Pikir Lebih Kritis
Point ke-empat ini dimaksudkan agar pendidikan di pondok pesantren tidak hanya fanatik terhadap hukum dan ketentuan pada kitab-kitab kuning dan pendapat ulama’ salaf saja, tetapi harus ada pemikiran untuk memadukan antara hukum salaf dan kondisi pada zaman sekarang, seperti halnya sebuah kaidah fiqih yang berbunyi :
“Adanya sebuah hukum itu tergantung pada sebuah sebab”

Dengan memadukan hukum salaf dan kondisi pada zama modern ini, maka pola pikir warga pondok pesantren akan cenderung lebih kritis dan dinamis, sehingga mereka mampu mengambil keputusan bijaksana dalam menanggapi masalah-masalah baru di zaman yang serba modern ini, menyaring serta membedakan mana budaya yang baik atau buruk, dan berjalan lurus sesuai dengan arus zaman tanpa harus keluar dari garis syariat.

Sumber : http://www.pelangiblog.com/2016/01/peran-pondok-pesantren-dalam-menghadapi.html

"DARUNNADWAH" Pondok Kecil Dengan Seribu Harapan

2 comments:


Pondok Pesantren Darunnadwah terletak dibagian timur Indonesia, yaitu di Propinsi Nusa Tenggara Barat atau di pulau Lombok. Secara lebih terperinci lagi Pondok Pesantren Darunnadwah berlokasi di Dusun dasan Ketujur Desa Gapuk Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Pondok ini berjarak sekitar 15 Km dari Ibukota Propinsi yakni kota Mataram dan 2 Km dari Ibukota Kabupaten Lombok Barat yaitu Giri Menang Gerung.

Dusun Dasan Ketujur dulunya merupakan satu kampung yang sangat terpencil. Masyarakatnya tergolong memiliki perekonomian yang lemah, karena sebagian mereka hanya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Hal inilah yang menyebabkan sangat kurangnya pendidikan bagi anak-anak yang tumbuh di Dasan Ketujur pada waktu itu.

Namun, tidak demikian halnya dengan seorang pemuda yang bernama Muzhar. Keadaan yang sedemikian sulit itu tidak menyurutkan semangatnya untuk dapat mengenyam pendidikan sebagai bekal di hari depan. Pemuda ini meninggalkan KAMPUNG halamannya untuk menuntut ilmu disalah satu Pondok Pesantren yang ada di Kota Mataram yaitu Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan.

Setelah menuntut ilmu cukup lama sekitar 15 tahun di Pondok Pesantren Darul Falah, maka Muzhar muda pulang kembali ke kampung dan mulai mengamalkan yang didapatkan. Dia mulai memberikan pengajian secara sorogan diserambi depan rumahnya. Kegiatan ini berlangsung selama lima tahun.

Dari waktu ke waktu, kegiatan tersebut semakin berkembang. Ditambah lagi dengan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan, maka semakin banyaklah yang menyerahkan anak-anak mereka untuk mengaji bersama Ustadz Muzhar. Dengan semakin banyaknya peserta didik yang diajar, dan mereka tidak hanya berasal dari kampung sekitar, maka terbersit keinginan untuk membuatkan asrama atau pondokan bagi peserta didik yang berasal dari luar kampung. Tak lama kemudian, berkat dukungan dari masyarakat dan keinginan yang kuat dari Ustadz Muzhar, akhirnya berdirilah sebuah Pondok Pesantren sederhana yang diberi nama Pondok Pesantren Darunnadwah pada tahun 1989.

Awalnya, santri atau muridnya tidak begitu banyak. Pada tahun berdirinya, Pondok ini memiliki santri sekitar 60 orang. Namun demikian, sang Ustadz tetap optimis bahwa Pondok Pesantren yang dibinanya akan semakin berkembang dan maju sesuai dengan perkembangan zaman. Ternyata apa yang menjadi cita-cita dan obsesi dari Ustadz Muzhar terbukti setelah sekian lama berjalan. Dan data terakhir Tahun Pelajaran 2008/2009 menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan terhadapa perkembangan jumlah santri yang tinggal di Pondok Pesantren Darunnadwah, yakni mencapai 400 orang.

Selain memberikan ilmu pengetahuan agama kepada santrinya, sebenarnya Ustadz Muzhar sudah memberikan pengajian umum diberbagai lokasi, mulai dari wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah bahkan sampai merambah ke wilayah Kota Mataram. Hingga tahun 2008 ini, terdapat 40 lokasi pengajian umum yang diasuhnya. Sehingga beliaupun diberikan sebutan sebagai “TUAN GURU” (Kiyai) oleh para jamaahnya.

Sudah menjadi tradisi bagi penduduk di Pulau Lombok memberikan sebutan “TUAN GURU” bagi orang yang memiliki ilmu agama dan sudah melaksanakan ibadah haji lalu mengajarkan ilmunya kepada jamaah.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan disegala bidang, maka dirasa ilmu agama saja belum cukup untuk menjawab tantangan zaman di era globalisasi ini. Sehingga ilmu umum menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Sadar akan hal tersebut, bersama-sama dengan pengurus Pondok Pesantren dan disertai dorongan dari masyarakat sekitar dan wali santri, maka dibentuklah sebuah Lembaga Pendidikan Semi Formal berupa Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (WAJAR DIKDAS) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Departemen Agama Republik Indonesia. Implikasi dari adanya lembaga pendidikan tersebut ternyata cukup besar. Animo masyarakat untuk memondokkan anak-anak mereka di Pondok Pesantren Darunnadwah semakin besar.

Walaupun demikian, ternyata semua yang sudah ada masih dirasa masih belum cukup memadai untuk menghadapi semua kemajuan dan perkembangan saat ini. Masih saja berkobar semangat untuk lebih maju dan berkembang. Sehingga sangat dibutuhkan Lembaga Pendidikan Formal sebagai wadah penunjang. Cita-cita ingin mempersiapkan dan mencetak generasi islam yang memiliki intelektualitas agama dan umum semakin besar. Berbasis dari cita-cita dan keinginan itulah lalu didirikan Lembaga Pendidikan Formal yaitu TK dan SMP Islam Darunnadwah pada tahun 2004. Sampai saat ini terdapat empat Lembaga Pendidikan Formal yang ada di Pondok Pesantren Darunnadwah, yaitu TK, SMP, SMA dan SMK Islam Darunnadwah jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.

Selain bergerak dalam bidang pendidikan, Pondok Pesantren Darunnadwah juga menjalin hubungan kerjasama social dengan organisasi islam yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini terlihat dengan diadakannya pelatihan tentang Trafiking yang bekerjasama dengan Fatayat NU NTB. Kegiatan pelatihan ini diadakan karena tidak sedikit dari perempuan-perempuan di NTB yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) datang ke Pondok Pesantren untuk meminta nasehat dan perlindungan. Salah satu pengurus Fatayat NU NTB (Bq. Elly Mahmudah, S.Ag) kemudian menawarkan untuk membentuk suatu wadah yang dapat mengakomodir dan membantu meyelesaikan persoalan-persoalan terkait perempuan. Tawaran ini mendapat respon sangat positif dari pimpinan Pondok Pesantren. Sehingga didirikanlah PUAN AMAL HAYATI DARUNNADWAH sebagai perpanjangan tangan dari PUAN AMAL HAYATI JAKARTA yang diresmikan oleh Direktur PUAN Amal Hayati Pusat Ibu Dra. Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M.Hum pada tanggal 25 September 2007 bertepatan dengan tanggal 13 Ramadhan 1428 H.

Tuesday 24 May 2016

Jangan Berputus Asa Mendapatkan Cinta Yang Shaleh

No comments:

Ingatlah wahai …
yang hatinya mendambakan kesalehan
yang jiwanya mencintai ketenangan
yang hidupnya mencari rida Tuhan

Ingatlah firman Allah
‘Yang saleh akan mendapatkan yang saleh’
Maka berjuanglah agar engkau menjadi orang-orang saleh

Dan ingatlah
Cinta yang saleh adalah kenikmatan dan ketenangan
Cinta yang salah adalah musibah atau kecemasan

Maka dari itu, berjuanglah untuk cinta yang saleh
Agar engkau tidak menyesal dunia dan akhirat

Berikhtiarlah menjadi orang-orang yang dicintai Allah Ta’ala
Berdoalah supaya Allah menunjukimu ke jalan yang diridai-Nya
Bertawakallah kepada-Nya

Untukmu yang masih belum menemukan cinta saleh yang engkau inginkan
Tenangkan dirimu, tetapkan hatimu untuk terus belajar dan mengamalkan Sunah dan Al-Qur’an
Dan ingatlah, bersabarlah dalam ketaatan

Maka mohonlah petunjuk dan pertolongan Allah
Mintalah bimbingan Allah
Melangkahlah dengan hati yang menginginkan pernikahan yang sakinah dan berkah
Maka istikamahlah di jalan Allah

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. An Nuur: 26)

Sumber : https://www.islampos.com/janganlah-berputus-asa-mendapatkan-cinta-yang-saleh-278081/
 
back to top